Rasulullah dan Aisyah

Cacat logika:Aisyah nyaman hidup dengan Rasulullah=Stockholm syndrom

Mula-mula para misionaris melakukan tuduhan Rasulullah menikahi Aisyah adalah sesuatu pemaksaan dan perkosaan anak di bawah umur yang belum mengenal cinta.

Ketika dibantah dengan dalil-dalil bahwa Aisyah sangat nyaman bahagia dan mencintai rasul dalam kehidupan rumah tangganya, para misionaris membuat tuduhan baru dan senjata baru, bahwa Aisyah terkena sindrom Stockholm. Begitulah cara misionaris terus mencari celah untuk menjelekkan Rasulullah.

APA ITU STOCKHOLM SYNDROME?

Sindrom Stockholm adalah kondisi ketika terbentuk ikatan psikologis dalam diri para sandera kepada para penyanderanya.Sindrom ini dihasilkan dari serangkaian keadaan yang cukup spesifik, yakni ketimpangan relasi kuasa selama masa penyanderaan, penculikan, atau hubungan yang kasar. Nama sindrom ini diambil dari kejadian perampokan Sveriges Kreditbank di Stockholm pada tahun 1973.Perampok bank tersebut, Jan-Erik Olsson dan Clark Olofsson, memiliki senjata dan menyandera karyawan bank dari 23 Agustus sampai 28 Agustus 1973. Ketika akhirnya korban dapat dibebaskan, reaksi mereka malah memeluk dan mencium para perampok yang telah menyandera mereka. Mereka secara emosional menjadi menyayangi penyandera, bahkan membela mereka.Istilah sindrom Stockholm pertama kali dicetuskan oleh kriminolog dan psikiater Nils Bejerot, yang membantu polisi saat perampokan.

Ketika para sandera dibebaskan, tidak satu pun dari mereka yang berusaha untuk menuntut para penculik di pengadilan. Hal yang sebaliknya malah terjadi, mereka mulai mengumpulkan uang untuk membela para penculik tersebut.

Nils Bejerot, seorang kriminolog dan psikiater Swedia menciptakan istilah tersebut setelah polisi Stockholm meminta bantuannya untuk menganalisis reaksi para korban terhadap perampokan bank tahun 1973 dan status mereka sebagai sandera. Bejerot saat itu berbicara di “sebuah siaran berita pasca pembebasan tawanan” untuk menjelaskan bahwa para sandera berada di bawah pengaruh pencucian otak oleh para penculiknya.

Mary McElroy diculik dari rumahnya pada tahun 1933 pada usia 25 tahun oleh empat pria yang menodongkan pistol padanya. Para penculik tersebut memaksa Mary untuk menurut pada mereka dan kemudian membawanya ke rumah pertanian yang ditinggalkan dan merantai Mary ke dinding. Dia membela para penculiknya ketika dia dibebaskan, menjelaskan bahwa mereka hanyalah para pengusaha. Mary kemudian terus mengunjungi para penculiknya saat mereka berada di penjara. Dia akhirnya bunuh diri dan meninggalkan catatan bahwa ia meminta supaya keempat penculiknya itu diberi kesempatan, karena para penculiknya tersebut adalah satu-satunya orang yang tidak menganggap Mary sebagai orang yang bodoh.


Natascha Kampusch, seorang anak perempuan Austria berusia 10 tahun diculik oleh Wolfgang Priklopil sebelum melarikan diri saat umur 18 tahun 2006, menunjukkan tanda-tanda telah menderita sindrom Stockholm, seperti dibuktikan dengan kesedihannya setelah penculiknya bunuh diri.( Sumber )

Pendeknya sindrom stockholm ini berkaitan dengan penculikan, dan kekerasan dan kejahatan, lalu dipakai untuk mendiskriditkan pernikahan Rasulullah dengan Aisyah.

CACAT LOGIKA MENGHUBUNGKAN STOCKHOLM SYNDROME DENGAN PERNIKAHAN RASULULLAH DAN AISYAH

Sekarang kita kaji cacat logika para misionaris yang menuduh kenyamanan Aisyah itu ke rumah tangga dengan Rasulullah adalah karena Stockholm syndrome.

Cacat logikanya di sini adalah mendudukkan pernikahan yang sakral ,bertanggung jawab, bahagia dan harmonis sebagai kejahatan. Hubungan nyaman dengan para penculik dan pemerkosa dalam kasus-kasus stock holme syndrome memang aneh. Karena para pelaku memang niat benar-benar berniat jahat.

Tetapi Rasulullah menikahi Aisyah bukan dengan niat jahat, tetapi memang menikah yang legal ,sah ,bahagia dan bertanggung jawab. Tentu tidak bisa dibandingkan dengan kejahatan penculikan dan perkosa an. Menikah yang sah dan legal dan harmonis disandingkan dengan kejahatan oleh para misionaris adalah cacat logika yang besar. Padahal para misionaris ini tidak satupun bisa menunjukkan satupun ayat Bibel yang mengatakan menikahi gadis di bawah umur adalah suatu kejahatan dan pelakunya penjahat. Bahkan dalam Bible terbukti tokoh-tokoh perjanjian lama, melakukan pernikahan dengan gadis di bawah umur. Seperti Ishak dan rebecca, Daud dan Abisag.. masa Musa, hukum Taurat membolehkan menikahi paksa tawanan-tawanan perang wanita di bawah umur. Seperti dalam peristiwa midian menyisakan 32.000 gadis di bawah umur.

STOCHOLM SYNDROM DALAM AJARAN KRISTEN

Justru para missionaris harus tahu,Stockholm syndrom justru ada di dalam ajaran kristen.yakni pria Kristen yang psikopat,tukang pukul,dan temperamen tinggi suka memukuli istri ,tetapi si istri yang babak belur ini aneh nya tetap mencintai suami nya dan bertahan.walau pihak muslim,Hindu,Budha,ateist,konfusius,Sikh,dll menyaran kan cerai dari penyandra psikopat nya/suami nya,malah aneh nya wanita itu menuduh muslim,Hindu dll adalah orang-orang sesat karena menyaran kan perceraian.ibarat di Sandra psikopat,si isteri ini tetap menganggap mencintai psikopat penyandra nya kawan hidup sehidup semati.ini yang jelas-jelas stockholm syndrone,sebab psikopat dan kdrt itu kejahatan dan kriminal.

Tinggalkan komentar